Diperiksa Polda, Guntur Klarifikasi Sangkaan Jonru soal Uang ke PBNU
Polisi memeriksa Guntur Romli sebagai saksi dalam kasus ujaran kebencian dengan pihak terlapor, Jonru Ginting. Guntur mengaku akan memberikan klarifikasi soal PBNU menerima uang Rp 1,5 triliun seperti yang disangkakan Jonru.
“Saya kemarin juga bertemu dengan Ketua PBNU Said Aqil Siroj. Dia kan ada tulis itu posting bantuan Rp 1,5 triliun untuk PBNU, kemudian itu dipakai Saracen untuk memfitnah Said Aqil Siroj. Beliau sangat tidak menerima atas tuduhan itu bahwa NU menerima uang cash Rp 1,5 triliun,” kata Guntur di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (6/9/2017).
Guntur menepis anggapan bahwa PBNU menerima uang tersebut berkaitan dengan Perppu Ormas. Menurutnya, framing yang disampaikan Jonru itu menyudutkan pihak NU dan tidak benar sama sekali.
“Kemudian juga di PBNU yang terkena tudingan ada uang Rp 1,5 triliun dan itu dikaitkan dengan persoalan Perppu Ormas bahwa NU itu mendukung Perppu Ormas karena menerima uang dari pemerintah sebesar Rp 1,5 triliun, framing-nya kan di situ,” tuturnya.
Guntur lantas menjelaskan uang Rp 1,5 T itu digunakan sebagai kredit usaha. PBNU disebut sebagai salah satu pihak yang digandeng pemerintah untuk menerima kredit tersebut.
“Nggak benar kalau kita membaca klarifikasi dari PBNU Rp 1,5 triliun itu kan kredit untuk usaha menengah dan PBNU adalah salah satu pihak yang digandeng pemerintah menerima kredit,” jelasnya.
Namun Guntur mengatakan uang itu bukan untuk PBNU secara kelembagaan, melainkan untuk usaha-usaha yang dikelola oleh lembaga yang dipimpin Kiai Said Aqil tersebut. Permasalahan timbul, menurutnya, saat Jonru mengaitkan uang tersebut dengan Perppu Ormas.
“Tapi bukan PBNU-nya, melainkan usaha yang dikelola oleh orang-orang NU, nilainya segitu, cuma Jonru kan nganggapnya NU nerima bantuan, bukan uang kredit. Beda kan kalo bantuan, tapi ini kan kredit pinjaman dan tidak hanya NU yang akan menerima uang itu dan ini baru tanda tangan MoU. Istilahnya kok tiba-tiba dikatakan ada uang Rp 1,5 triliun dikasih ke PBNU, terutama Kiai Said, dan dikaitkan dengan Perppu Ormas,” katanya.
(detikcom/gunromli)



Terkini
- Memilih Ganjar Pranowo, Meneruskan Jokowi Membangun Indonesia
- Ayat Al-Quran yang Sering Dipakai oleh Teroris
- Mengapa Koalisi Anies Gagal Deklarasi Pencapresan?
- Halloween: Saudi Kebarat-baratan, Indonesia Kearab-araban
- Tahun 2024, Mereka Ingin Khilafah Berdiri di Indonesia
- Hidupkan Soekarno, Keberanian Politik Perdamaian Jokowi untuk Rusia-Ukraina
Categories
- Berita (110)
- Santuy (5)
- Siaran Pers (31)
- Tulisan (180)
- Video Cokro TV (15)