Saya Kritik Anggaran DKI, Dibalas Pendukung Gabener dengan Fitnah dan Hoax
Tulisan
Saya mengkritik Anggaran DKI dengan data-data, ternyata pendukung Gabener tidak bisa balas dengan data, menyerang dengan fitnah dan hoax.
Tuduhan mereka, kritik saya pada Anggaran DKI terkait proposal yang diajukan Komunitas Salihara pada Pemprov DKI. Saya tersenyum saja, karena tuduhan mereka itu sama saja dengan mengiyakan kalau mereka yang membela Anggaran habis-habisan saat ini, dan membela Gabener mati-matian berarti mereka sudah disumpel duit. Karena mereka tidak percaya pada kritik yang sehat.
Bagi mereka kritik hanya terkait dengan duit, berarti yang tidak mau kritik sudah terima duit. Sesederhana itu!
Ingin saya tegaskan, bahwa saya sejak akhir tahun lalu (2016), saat masuk Timses Basuki Djarot (BADJA) saya sudah nonaktif dari Salihara, dan sejak awal tahun 2017, saya sudah mengundurkan diri dari Salihara, karena saya masuk Parpol. Bahwa sikap dan pilihan saya berasal dari pilihan pribadi, tidak ada sangkut pautnya dengan lembaga.
Dan Anggaran adalah amanat rakyat, pembangunan dan kemajuan suatu wilayah sangat ditentukan oleh Anggaran, makanya anggaran ini harus diawasi, dan alhamdulillah sejak era Jokowi, kemudian Ahok dan Djarot dengan sistem yang terbuka, semua pihak bisa memplototi Anggaran.
Anggaran 2018 dengan mudah kita awasi, dan memang terjadi pemborosan, Tim Gubernur yang tiba-tiba ada 74 orang, dananya melonjak dari 2 Miliar jadi 29 Miliar, duit 82 Miliar yang dianggarkan hanya untuk AC, hingga penelusuran Koran Tempo ini tentang alamat penerima hibah yang tidak jelas, jumlah hibah PAUD yang berbeda-beda dan hibah untuk PGRI yang tidak jelas.

Apalagi semangat Gabener sekarang adalah bagaimana anggaran dihabiskan, yang penting habis-bis, hanya untuk mengejar prestasi penyerapan anggaran.
Bayangkan, dari penganggaran yang sudah tidak benar, terus disetujui dan dihabiskan, bukan kah ini memang cara-cara siluman anggaran?
Mohamad Guntur Romli
https://www.facebook.com/GunRomli/posts/10156087926115955
Terkini
- Tiga Langkah Jenius Megawati Saat Pencapresan Ganjar Pranowo
- Memilih Ganjar Pranowo, Meneruskan Jokowi Membangun Indonesia
- Ayat Al-Quran yang Sering Dipakai oleh Teroris
- Mengapa Koalisi Anies Gagal Deklarasi Pencapresan?
- Halloween: Saudi Kebarat-baratan, Indonesia Kearab-araban
- Tahun 2024, Mereka Ingin Khilafah Berdiri di Indonesia
Categories
- Berita (110)
- Santuy (5)
- Siaran Pers (31)
- Tulisan (181)
- Video Cokro TV (15)


