Saya makin tidak paham (dan tentu tidak tahan) lihat pendukung Anies yang masih terus nyinyir bahkan maki Jokowi di medsos terkait perpindahan ibu kota negara. 

Sementara Tuan mereka, Anies terus nempel Jokowi hingga saat pengumuman perpindahan Ibu kota yang katanya sambil pasang muka masam.

Kata teman saya, ada pembagian peran antara Anies dan pendukungnya. Anies terus ngemis ke Jokowi agar digelontorkan dana Rp571 Triliun yang katanya untuk bangun Jakarta, sementara pendukungnya terus menggonggong di medsos. Sedangkan budget untuk pindah Ibu kota hanya Rp466 Triliun jauh di bawah permintaan Anies. 

Selama ini kita juga tahu, Jokowi lah yang bangun MRT dan LRT, dilanjutkan Ahok bangun infrastruktur di Jakarta, bangun Simpang Susun, Jalan Layang (lihat lah di Antasari TB Simatupang dll), Jalan Terowongan (Pramuka-Matraman, Kuningan dll), terus lakukan normalisasi sungai agar airnya tidak meluap yang bisa menyebarkan banjir. Dan pembangunan-pembangunan lainnya untuk Jakarta. 

Tapi apa yang dilakukan Anies? Jalan ditutup, PKL dikasi jualan di Trotoar, sungai kotor dan bau cuma ditutupi jaring, warga kembali melakukan reklamasi di pinggir-pinggir sungai, ruas sungai semakin menyempit. Tidak ada pembangunan berarti di era Anies! 

Mengatasi banjir kata Anies mudah: menggali lubang baik di dalam rumah dan kantor tapi tidak dia kerjakan. Naturalisasi sungai hanya omong kosong belaka. Tim Gubernur dan budgetnya yang membengkak, dana operasional gubernur yang sekaligus ambil jatah Wagub yang posisinya kosong. Sekali apa karya Anies? Buntelan Bambu dan Tumpukan Batu! 

Kemudian setelah Jokowi memutuskan pindah Ibukota, pendukung Anies malah nyinyir ke Jokowi yang dituduh gagal membangun Jakarta, lantas Ibukota dipindahkan. 

Loh, siapa Gubernur Jakarta saat ini? Kalau Jokowi saat jadi gubenur nyata kerjanya, bangun di sana sini, kalau Anies? Kok sekarang gagalnya pembangunan Jakarta malah ditimpakan ke Jokowi oleh pendukung Anies.

Jokowi sudah cukup membangun Jakarta dan kini bukan hanya tidak dilanjutkan tapi malah dibikin amburadul oleh Anies, itu pun masih minta duit Rp571Triliun lagi! 

Mungkin saja Jokowi sudah tidak tahan, karena tidak adanya kesinambungan pembangunan dan perbaikan di Jakarta, malah akan menyedot duit lebih banyak sementara yang memimpin tidak bisa bekerja hanya pamer kata-kata maka Ibu kota negara pun dipindahkan. 

Mohamad Guntur Romli