Ninoy Karundeng, FPI, PKI dan Anies Baswedan
Ninoy Karundeng, FPI, PKI dan Anies Baswedan
“Ada seorang yang dipanggil habib itu memberi ultimatum kepada saya bahwa waktu saya pendek karena saya akan dibelah kepala saya… Sebelum subuh saya harus dieksekusi dan mayat saya nanti diangkut untuk dibuang ke arah kerusuhan.” Inilah testimoni Ninoy Karundeng yang menceritakan saat-saat paling mencekam dalam hidupnya. Ia ditangkap, diculik, disekap, diinterogasi, dianiaya dan diancam dibunuh: kepalanya mau dibelah dan mayatnya mau dibuang ke lokasi kerusuhan.
Kejadian kelam itu terjadi 30 September 2019 malam. Tepat 54 tahun yang lalu, gerombolan PKI menculik para jenderal, menginterogasi, memaksa dan membunuh mereka dengan sadis. Perbuatan terkutuk mereka dilanjutkan dengan menceburkan jenazah para jenderal itu di sumur tua di Lubang Buaya.
Kini cara-cara PKI dipakai oleh penculik dan penganiaya Ninoy. Namun syukur alhamdulillah, Allah Swt menggagalkan niat jahat mereka. Eksekusi terhadap Ninoy batal karena ambulans yang ditunggu-tunggu yang rencananya untuk membuang jenazah Ninoy ke lokasi kerusuhan tidak kunjung datang.
Ada kawan saya yang bilang. Cara-cara mereka mengikuti ISIS yang biasa menculik dan memaksa sandera mengaku yang direkam dengan video kemudian mengeksekusinya. Rekaman video itu kemudian disebar untuk menyiarkan teror.
Sampai di sini kita tak bisa membedakan cara kejam PKI atau ISIS sekalipun.
Keterlibatan FPI
Kabar tak mengejutkan kemudian datang bahwa kasus penculikan, penganiayaan dan persekusi sadis terhadap Ninoy Karundeng menyeret dan menyebut beberapa tokoh FPI (Front Pembela Islam). Saya sebut kabar ini tidak mengejutkan karena FPI sudah identik dengan kekerasan selama ini.
Keterangan dari pengacara para tersangka yang ditangkap. Ketua FPI Bendungan Hilir Jakarta Pusat Rizky Walimullah menjadi salah satu orang yang ditangkap polisi terkait kasus penculikan dan penganiayaan Ninoy Karundeng. Selain Rizky, sejumlah anggota FPI lain turut ditangkap. Demikian keterangan kuasa hukum FPI, Azis Yanuar.
Munarman, Sekum FPI juga disebut-sebut polisi. Salah seorang yang ditangkap dengan inisial Insinyur S “melaporkan aksi mereka ke Munarman yang kemudian diperintahkan untuk menyalin data dari laptop Ninoy yang selanjutnya dia juga dapat perintah untuk hapus CCTV dan kemudian juga untuk tidak menyerahkan semua data kepada pihak kepolisian” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebut ada jejak Sekretaris Umum FPI Munarman dalam kasus penganiayaan-penculikan Ninoy Karundeng.
Selain itu ada juga Sekjen PA 212 Bernard Abdul Jabbar yang ditangkap di jalan tol oleh polisi untuk dimintai keterangan terkait kasus Ninoy Karundeng karena dia ada di lokasi. Bernard juga disebut-sebut ikut mengintimidasi Ninoy.
Apakah kabar ini mengejutkan? Bagi saya tidak. Karena kelompok ini sudah identik dengan kekerasan, khususnya FPI. Sebelum ini tokoh mereka Bahar Smith sudah divonis 3 tahun penjara karena menganiaya anak-anak remaja.
Koalisi Politik FPI dan Anies Baswedan
Tapi yang mengkawatirkan bagi saya adalah relasi kelompok ini dengan Gubernur DKI Jakarta saat ini: Anies Baswedan!
Relasi Anies Baswedan dengan FPI dan 212 sudah dimulai sejak Pilkada DKI 2016-2017. Bahkan marak terjadi ancaman dan intimidasi terhadap pendukung Ahok saat itu baik yang masih hidup hingga sudah mayat. Yang hidup diancam dan mengalami persekusi di jalanan, sedangkan yang sudah jadi mayat diancam tidak dishalatkan dan dikuburkan.
Secara rutin Anies Baswedan juga menghadiri Milad FPI tiap tahun. Pada Milad 2019, Anies Baswedan memuji FPI setinggi langit. Anies Baswedan meyebut ‘FPI perekat bangsa’ dan ‘FPI membawa manfaat untuk Jakarta’.
Anies Baswedan juga menghadiri Temu Alumni 212 setiap tanggal 2 Desember di Monas.
Banyak pihak yang menyebutkan Anies Baswedan sudah menggalang koalisi politik dengan FPI dan 212 untuk kepentingan 2024. Anies Baswedan membidik Pilpres 2024 dengan menggunakan FPI dan 212 serta kelompok lainnya sebagai pendukung politik.
Kita pun perlu siap-siap cara-cara FPI ini akan disalurkan ke jalur politik dengan mengangkat tokohnya Anies Baswedan.
Mohamad Guntur Romli
Tags In



Terkini
- Tiga Langkah Jenius Megawati Saat Pencapresan Ganjar Pranowo
- Memilih Ganjar Pranowo, Meneruskan Jokowi Membangun Indonesia
- Ayat Al-Quran yang Sering Dipakai oleh Teroris
- Mengapa Koalisi Anies Gagal Deklarasi Pencapresan?
- Halloween: Saudi Kebarat-baratan, Indonesia Kearab-araban
- Tahun 2024, Mereka Ingin Khilafah Berdiri di Indonesia
Categories
- Berita (110)
- Santuy (5)
- Siaran Pers (31)
- Tulisan (181)
- Video Cokro TV (15)