Soal Penjajahan, Kenapa Hanya Israel yang Disebut? Kemana AS, Turki, Rusia, Inggris, China, Maroko?

Kutipan dari Pembukaan UUD 1945 “… kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka PENJAJAHAN di atas dunia harus dihapuskan…” sering dirujuk oleh mereka yang menolak penjajahan Israel atas tanah Palestina.

Pernyataan UUD 1945 itu sungguh luar biasa, meskipun tak sedikit politisi di Indonesia yang sekarang sering mengutipnya tetap ada keinginan mengganti UUD 1945 dan Pancasila dengan sistem lain yang berlandaskan suatu agama!

Sisi lain yang perlu dicermati adalah soal konsistensi dalam menerapkan ‘syahadat’ para pendiri bangsa Indonesia yang mengakui kemerdekaan dan menolak penjajahan itu. Saya tak melihat konsistensi dari pihak-pihak yang saat ini sering mengutipnya.

Apakah hanya Israel yang masih bisa disebut negara penjajah hingga saat ini? Kalau membaca fakta, tak hanya Israel yang menyandang status sebagai penjajah suatu wilayah, ada banyak negara-negara lain. Tapi kenapa tidak pernah disebut? Tapi kenapa Pemerintah Indonesia juga memiliki hubungan politik dan kerjasama dalam segala bidang dengan “negara-negara penjajah” itu? Adakah soal ‘standar ganda’ di sini?

Saya ingin memberikan beberapa informasi terkait status penjajahan beberapa negara selain Israel. Contoh ini tidak untuk mengatakan bahwa penjajahan Israel itu bisa dibela. Karena menyodorkan suatu kesalahan untuk suatu kesalahan yang lain hasilnya keduanya tetap salah. Namun apabila anda hanya mencermati suatu kesalahan tapi menutup mata dengan kesalahan yang lain, bisa jadi menggunakan ‘standar ganda’.

Apalagi kesalahan itu dilakukan oleh pihak yang dianggap memiliki hubungan emosional dan kedekatan dengan kita, sehingga sering kali kita menutup mata, tapi apabila kesalahan itu dilakukan oleh pihak yang dianggap musuh, maka kita cenderung untuk terus berteriak-teriak menyebutnya.

Israel (Tepi Barat, Yerussalem Timur, Jalur Gaza dan Dataran Tinggi Golan)

Setelah Perang 1967, Israel menjajah wilayah Tepi Barat, Jalur Gaza, Yerussalem Timur (Al-Quds/Masjid Al-Aqsha) dan Dataran Tinggi Golan (milik Suriah). Tapi ingat, Mesir bisa disebut menjajah Jalur Gaza dari tahun 1949-1967. Yordania juga bisa disebut menjajah Tepi Barat dan Yerussalem Timur dari tahun 1949-1967. Setelah kemenangan Israel dalam perang 6 hari tahun 1967, wilayah-wilayah itu dijajah dan diduduki oleh militer Israel dan pemukiman Israel. Kesepakatan Oslo 1993 berusaha mengembalikan wilayah itu ke pihak Palestina. Wilayah-wilayah Palestina yang masih dijajah Israel disebut “occupied Palestinian territory” (OPT/oPt)

Turki (Siprus Utara)
Turki disebut penjajah untuk wilayah Siprus Utara dari Republik Siprus (Cyprus) dari tahun 1974 dengan kekuatan militer. Bahkan Turki mendirikan ‘negara boneka’ di sana: Republik Turki Siprus Utara yang hanya diakui oleh Turki dan dijaga oleh tentara Turki.

Turki Era Erdogan (Suriah Utara)
Selain memperkuat dukungan politik dan militer Turki di Siprus Utara, atas nama perang melawan ISIS, sejak tahun 2016 Turki Erdogan menjajah beberapa wilayah Suriah Utara termasuk Ras al-Ayn, al-Bab, Azaz dll dengan mendukung oposisi Suriah anti Bashar al-Assad di bawah komando Anas al-Abdah.

Ketegangan ini bisa memantik perang militer antara Suriah Assad dan Turki Erdogan kalau tentara Turki tidak mau mundur dari wilayah-wilayah itu. Tapi tampaknya kalau baca laporan di sini, Erdogan sedang menyiapkan dengan serius kolonialisme Neo-Ottoman di Suriah Utara https://en.qantara.de/content/turkey-and-northern-syria-recep-tayyip-erdogans-deadly-serious-colonial-project

Maroko (Sahara Barat)

Maroko disebut menjajah wilayah Sahara Barat sejak tahun 1975. Kerajaan Maroko menyatakan wilayah ini sebagai Provinsi Selatan tapi wilayah ini sudah mendeklarasikan Republik Arab Sahrawi Demokratik (1976) yang tentu saja tidak diakui oleh Kerjaan Maroko. Era penjajahan Eropa, Sahara Barat dijajah Spanyol, sementara Maroko dijajah Prancis. Seperti halnya Israel-Palestina, maka soal Kerajaan Maroko-Republik Arab Sahrawi merupakan sisa-sisa dari masalah kolonialisme Eropa.

Sumber dari pihak Republik Arab Sahrawi
Western Sahara: 35 years of colonisation and exile is enough

Amerika Serikat (Invasi Militer dan Guantanamo)

Contoh penjajahan (khususnya militer) AS tak perlu banyak disebut karena terlalu banyak dan sudah terkenal. Mulai dari serangan militer AS baik ke negara-negara tetangganya mulai invasi militer ke Kuba tahun 1961 yang sampai sekarang masih menjajah Teluk Guantanamo (terdapat penjara militer untuk mereka yang dituduh teroris, ada film bagus terbaru soal ini “The Mauritanian”), invasi militer AS ke Republik Dominika tahun 1965 (ada film baru bagus soal ini, “Hotel Coppelia”) apalagi intervensi militer AS di Timur Tengah. Atau sebelumnya di Vietnam. Dan lain-lainnya yang kita sudah ketahui secara jamak.

Rusia (Ossetia Selatan, Krimea dan Chechnya)

Rusia menjajah wilayah Georgia: Abkhazia dan Ossetia Selatan setelah perang 2008.

Ukraina menyebut Rusia penjajah karena menguasai Semenanjung Krimea dan beberapa wilayah di Donetsk dan Luhansk sejak tahun 2014.

Bagaimana dengan rakyat Chechnya yang ingin merdeka dari Rusia yang telah memakan korban ratusan ribu orang dengan kasus-kasus pelanggaran HAM dan kejahatan perang baik yang dituduhkan pada militer Rusia dan kubu pro Rusia di Chechnya. Pihak pro kemerdekaan Chechnya disebut ‘separatis’ dan ‘teroris’ oleh Rusia, sedangkan mereka menyebut Rusia sebagai ‘penjajah’.

Inggris
Tak perlu ragu menyebutnya sebagai bekas penjajah Eropa terbesar di abad modern. Israel dan Palestina adalah bekas jajahan Inggris yang dulunya disebut sebagai ‘Mandatori Palestina’. Kini Inggris masih disebut menjajah Kepulauan Falkland (Malvinas) yang terletak di Samudera Atlantik Selatan yang digugat oleh Argentina.

Militer China menyerang Tibet tahun 1950 yang dilanjutkan dengan penjajahan. Penguasa Tibet, Dalai Lama XIV sampai saat ini hidup di pengungsian di Dharamsala India.

Akhirnya saya ingin bertanya kalau benar karena penjajahan tidak mau mengakui Negara Israel, bagaimana dengan negara-negara di atas yang juga bisa disebut sebagai negara-negara penjajah?

Mohamad Guntur Romli